Siasat Overthinking di Tengah Berbicara di Depan Umum
Berbicara di depan umum atau public speaking merupakan hal biasa bagi beberapa orang, tapi tidak dengan yang lainnya. Overthinking adalah salah satu hal yang sering muncul di tengah kegiatan public speaking. Misal kamu sudah mempersiapkan materi yang akan dipresentasikan dengan sangat baik. Namun kamu masih saja memikirkan hal-hal di luar itu, seperti memikirkan pendapat para penonton tentang dirimu, cara berpakaian, dan lain-lain.
Berhubungan dengan itu, Kumpulbaca mengadakan lokakarya internal untuk pertama kalinya. Topiknya adalah “Hindari Overthinking Ketika Public Speaking” bersama Arini Ahsanisa, seorang antusias komunikasi, pada tanggal 19 Februari 2022. Anisa sudah mengisi acara di berbagai komunitas. Meskipun demikian, Anisa masih tetap belajar untuk menjadi pembicara andal di depan publik hingga saat ini.
Pada kesempatan ini, Anisa berbagi pengalaman bersama tim inti Kumpulbaca berikut siasat-siasat yang bisa digunakan saat overthinking melanda. Nah, berikut cara mensiasati overthinking versi Anisa.
- Berhenti membuat skenario buruk dalam kepala. Tetap fokus dengan materi yang akan kamu sampaikan. Jangan biarkan skenario buruk atau pikiran negatif mengaburkan persiapanmu yang sudah matang. Skenario tersebut tidak benar-benar terjadi.
- Berusaha bodo amat. Kamu nggak perlu memikirkan bahkan kepo tentang apa yang para penonton pikirkan terhadapmu. Kamu gak perlu mengecek pakaianmu atau riasanmu berkali-kali. Tetap percaya diri dan anggap semuanya itu angin lalu.
- Bayangkan dirimu adalah seorang ahli. Pernah menonton TED Talk Speaker? Coba bayangkan dirimu adalah seorang pembicara dari TED Talk. Kamu adalah seorang ahli di bidang tertentu yang sedang mengisi suatu materi. Sedangkan para penonton yang hadir sebagian besar belum mengetahui isi materimu. Maka dari itu, kamu tentu saja lebih paham akan materi daripada yang lain. Fake it ’til you make it.
- Kontak mata. Salah satu hal yang bisa membuatmu tetap fokus di tengah panggung adalah melakukan kontak mata. Begitu banyak penonton yang hadir. Kamu bisa memilih beberapa penonton untuk menjadi titik fokus. Tapi jangan lama-lama, ya. Penonton tentu risih apabila ditatap terlalu lama.
- Perbanyak pengalaman. Pada akhirnya, kamu benar-benar perlu banyak latihan berbicara di depan umum. Minimal kamu bisa praktek di depan anggota keluarga atau teman. Kamu tidak akan pernah terbiasa tanpa mengalaminya secara nyata. Terbentur, terbentur, terbentuk.
Overthinking di tengah public speaking dialami oleh siapapun. Ada baiknya kita mulai memberanikan diri untuk latihan berbicara sedini mungkin. Siapa tahu kita diundang menjadi pengisi di sebuah acara suatu hari nanti.
Ditulis oleh Rafarda Septiardhya