Sekilas Podca Bedah Buku Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo
Ketika dituntut untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita, maka hal itu disebut pemaksaan. Pemaksaan hanya menguntungkan satu pihak tanpa mempedulikan pihak lain. Ia terjadi di sekitar kita, terutama kepada kaum perempuan.
Podca episode pertama membahas pemaksaan kepada perempuan, utamanya yang berkedok adat. Dipandu oleh I Hafizal bersama Masithoh Azzahro dari Koordinator Puan Menulis, keduanya membahas buku yang berjudul Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam karya Dian Purnomo.
Buku ini menceritakan seorang perempuan asal Sumba bernama Magi Diela yang dipaksa kawin dengan pria yang menculiknya. Sudah menjadi bagian dari adat tersebut untuk melakukan praktik kawin tangkap yang justru sangat merugikan Magi. Atas kejadian itu, ia berusaha mati-matian mempertahankan harga dirinya sebagai manusia dan perempuan.
Salah satu percakapan seru dalam podcast episode ini adalah saat membahas Ayah Magi mengancam Magi yang melarikan diri untuk pulang. Jika ia tidak menuruti ayahnya, imbasnya adalah sang adik tidak diperbolehkan melanjutkan pendidikannya.
“Lagi-lagi perempuan diletakkan pada posisi yang harus berkorban. Dan fenomena di mana perempuan harus berkorban itu ada di berbagai macam budaya, bukan hanya di budaya Sumba saja. Dan ini lagi-lagi menohok, ya. Perempuan yang selalu dianggap lemah tapi sebenarnya dalam melakukan atau menjalani hidupnya berusaha kuat. Ketika harus disuruh berkorban untuk orang lain, dia juga tidak bisa apa-apa. Sudah posisinya lemah, bisa disebut second class citizen, tambah dilemahkan pula oleh budaya,” kata Mazhi, panggilan akrab Masithoh.
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam memperlihatkan bahwa kaum perempuan masih berada di posisi tidak menguntungkan dan dinomorduakan di tengah modernisasi. Hal itu sekaligus menambah wawasan kepada publik akan situasi dan kondisi sebenarnya yang ada di Indonesia.
Untuk mengetahui lebih lanjut kejadian yang dialami Magi Diela, Teman Baca bisa dengar langsung di Spotify!
Ditulis oleh Rafarda Septiardhya
