[Resensi Buku] Mengenal Berbagai Konsep Keindahan Melalui Buku Seni-Apa itu? Karya Michael Hauskeller

Kumpulbaca
2 min readMar 13, 2022

--

Judul : Seni — Apa itu?

Tahun Terbit : 2015

Penerbit : PT. Kanisius

Penulis : Michael Hauskeller

Jumlah Halaman : 113

Wah!…foto disini sepertinya estetik…,” atau “Wih!.. pakai baju ini kelihatannya estetik nih..”.

Tapi… sebenarnya estetik itu apa sih? Apakah pengertiannya semata-mata keindahan? Lalu bentuk keindahan itu seperti apa?

Halo Teman Baca! Kali ini Kumpulbaca kembali dengan buku bagus yang sesuai dengan pertanyaan diatas. Buku tersebut berjudul Seni — Apa itu? Posisi Estetika dari Platon sampai Danton karya Michael Hauskeller. Seperti judulnya, buku ini membahas tentang posisi estetika (keindahan) dari waktu ke waktu. Buku ini juga membahas tentang perkembangan konsep estetika berdasarkan tokoh-tokoh. Berdasarkan isi buku, Michael Hauskeller mengambil 14 tokoh dan 2 zaman sebagai rujukan, antara lain; Platon, Aristoteles, Abad Pertengahan, Renaissance, Immanuel Kant, Friedrich Schiller, Arthur Schopenhauer, Georg. W. F. Hegel, Karl Rosenkranz, Benedetto Croce, Walter Benjamin, Martin Heidegger, Theodor W. Adorno, Nelson Goodman, Jean — Francois Lyotard, dan Arthur C. Danto.

Membahas seni estetika, sebagian orang tentu mempersepsikan sebagai sesuatu yang berwujud indah. Entah itu berdasarkan gairah, semangat, penuh warna, romantis, keunikan, elegan, dan yang baik. Benar jika buku ini juga membahas tentang hal-hal tersebut. Salah satunya W.F. Hegel yang mengatakan bahwa tugas seni adalah menampakkan dunia yang ideal (damai dan baik). Di abad pertengahan juga setiap karya seni haruslah meninggalkan jejak-jejak kebaikan ilahi.

Seiring waktu, pengertian indah mengalami perubahan sejalan dengan kemampuan manusia dalam menafsirkan. Contohnya seperti seni pada zaman Renaissance yang lebih mengedepankan pada karya seni realistis yang dapat meniru alam dengan tepat dan menolak semua yang bersifat imajinatif. Tokoh lain seperti Karl Rosenkranz juga sempat mengkritik gagasan seni W.F. Hegel. Menurutnya, seni harus bisa menampilkan sesuatu yang buruk juga. Sebab, pengalaman buruk di dunia juga merupakan bagian dari kehidupan yang sifatnya realistis.

Berdasarkan penjelasan tentang perkembangan estetika di atas, buku ini secara langsung menawarkan tentang berbagai pandangan tentang seni estetika. Pembaca jadi memiliki pandangan yang komprehensif tentang seni. Setiap bahasan seni yang dikemukakan para tokoh juga berlandaskan filosofi yang mendalam. Itulah menariknya dalam buku ini. Begitupun, buku ini juga memiliki kekurangan. Gaya bahasa dalam penulisan cukup berat yang membuat isi buku sulit dipahami. Penjelasan yang filosofis tentang seni membuat penulis memilih gaya bahasa itu. Namun, buku ini cocok untuk memperdalam pembaca yang ingin memperdalam ilmu seni. Buku ini direkomendasikan untuk kalian!

“Kalau ada sesuatu yang membuat hidup ini berarti, itulah renungan tentang keindahan.”-hlm. 9

Ditulis oleh Muhammad Farhan Alfiansyah

--

--

Kumpulbaca
Kumpulbaca

Written by Kumpulbaca

Komunitas membaca buku yang mendukung gerakan #SejamMembaca untuk generasi bangsa yang lebih bermartabat! Instagram : https://www.instagram.com/kumpulbaca/

No responses yet