[Resensi Buku] Sebuah Usaha Menemukan Bakat Diri melalui Buku Do It With Passion! Karya Ken Robinson dan Lou Aronica
Judul: Do It With Passion
Penulis: Ken Robinson dan Lou Aronica
Diterjemahkan oleh: Lulu Fitri Rahman
Penerbit: Kaifa
Tahun terbit: 2015
Jumlah halaman: 426 halaman
Mendengar kata passion mungkin bukanlah sesuatu yang asing lagi di telinga. Sejak kecil kita sering dituntut oleh lingkungan sekolah atau rumah untuk menemukan passion. Pada kenyataannya lingkungan tersebut juga memberi pengertian sempit terhadap kata passion, alias sudah ada profesi-profesi tertentu yang diakui sebagai passion.
Maka dari itu, buku Do It With Passion berusaha memberi gambaran dan wawasan yang lebih luas mengenai bakat diri. Ken Robinson selaku penulis percaya bahwa semua manusia dilahirkan dengan potensi yang sangat besar dan berbeda-beda.
Sayangnya seiring berjalan waktu manusia kerap kali menjauh dari bakat alamiah tersebut. Salah satu penyebab terbesarnya adalah pendidikan.
Melalui kisah-kisah yang dituliskan dalam buku ini, Robinson dan Lou Aronica membuka cara pandang kita mengenai diri sendiri. Buku Ini bukan buku biografi atau buku sejarah, melainkan berisi penjelasan terkait bagaimana evolusi bakat terjadi sejak pertama kali berhasil dikenali.
Kelemahan dari buku ini adalah tokoh-tokoh yang dikupas terlalu banyak. Tujuan mereka pun sama, yaitu kisah awal menemukan passion. Hal tersebut membuat cerita sedikit bertele-tele dan membosankan.
Meskipun demikian, buku ini layak untuk dibaca terutama bagi Teman Baca yang tengah bingung bagaimana cara menemukan bakat dirinya. Do It With Passion menyajikan perspektif tentang mewujudkan passion sebagai karir dalam kehidupan. Buku ini juga memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seseorang demi mewujudkan passion-nya melalui contoh kisah-kisah hidup luar biasa.
“Jangan pernah meremehkan pentingnya menemukan bidang yang kita sukai sejak dini. Dengan begitu kita yang tadinya tidak berprestasi akan berubah menjadi pejuang yang bahagia.” - hal. 16
Usaha menemukan passion akan terus berlangsung selama hidup manusia. Itu karena passion timbul secara alamiah dalam diri dan tergantung bagaimana kita mengelolanya.
Ditulis oleh Jernih Maipah Siregar