[Resensi Buku] Penciptaan Semesta Tolkien dalam The Silmarillion Karya J. R. R. Tolkien

Kumpulbaca
2 min readMar 9, 2022

--

goodreads.com

Judul: The Silmarillion

Tahun Terbit: 2015

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Penulis: J. R. R. Tolkien

Jumlah Halaman: 624

Diterjemahkan oleh: Tanti Lesmana

The Silmarillion berkisah tentang Permata-Permata Silmarillion buatan seorang Elf bernama Fëanor yang dicuri oleh Melkor. Melkor, atau para Elves menyebutnya Morgoth, adalah salah satu Valar yang mengkhianati Eru. Fëanor bersumpah bahwa ia dan keturunannya akan terus mengejar Permata-Permata Silmarillion dan terikat dengan sumpah tersebut selamanya. Sumpah ini menjadi kehancuran utama bagi keturunannya kelak.

Buku karya Tolkien ini berisi 5 bab utama dan 24 subbab. Selain Kisah Permata- Permata Silmarillion, Tolkien juga menceritakan asal muasal semestanya. Tolkien sudah meraih ketenaran dengan buku The Lord of The Rings serta The Hobbit hingga diangkat menjadi film. The Silmarillion merupakan permulaan sebelum kejadian dari kedua buku tersebut berlangsung.

Kelebihan buku The Silmarillion adalah asal usul para tokoh diceritakan secara detail. Buku ini membahas penciptaan alam semesta berikut makhluk-makhluk Arda, seperti Elf, Manusia, Dwarf, dan Orc. Setiap ras memiliki pohon silsilah masing-masing yang dipaparkan oleh Tolkien di akhir halaman.

Mulanya Elf hanya terdiri atas 3 kelompok utama. Pemimpinnya adalah Ingwë, Finwë, serta kakak beradik Elwë dan Olwë. Nantinya mereka berpencar dan memiliki kaum masing-masing. Begitu juga dengan asal mula Dwarf ciptaan salah satu Valar bernama Aulë yang turut menyebar di pegunungan-pegunungan di Arda.

Hal itu sekaligus menjadi kekurangan The Silmarillion. Banyaknya nama tokoh yang terlibat mampu membuat pembaca pusing. Misal Finwë dan istri pertamanya dianugerahi seorang putra, Fëanor. Sedangkan dari istri kedua, ia mendapatkan dua putra, Fingolfin dan Finarfin. Ketiga putra Finwë memiliki keturunan yang tidak sedikit. Mereka akan saling bertarung dikarenakan sumpah yang pernah diucapkan oleh Fëanor.

The Silmarillion menarik untuk dibaca karena pembaca bisa mengetahui bagaimana Tolkien membangun semestanya. Awalnya Eru atau Ilúvatar–Tuhan dalam semesta Tolkien–menciptakan para Ainur. Bersama mereka, Eru mulai menciptakan alam semesta serta Arda, sebutan Bumi dalam The Silmarillion. Kemudian Ainur turun ke Arda menjadi Valar dan Valiër, para dewa-dewi Arda.

Eru juga menciptakan Anak-anak Ilúvatar sebagai penghuni Arda, yaitu Yang Pertama (Elf) dan Yang Lahir Kemudian (Manusia). Mereka akan mengisi kehidupan Arda, membuat keturunan dan berpencar di banyak wilayah, membangun kerajaan dan bertetangga. Dalam situasi dan kondisi tertentu, Elf dan Manusia bisa saling membantu atau menjatuhkan.

Sebelum membaca The Silmarillion, ada baiknya kamu berkenalan dengan buku The Lord of The Rings atau The Hobbit terlebih dahulu. Beberapa tokoh yang terlibat dalam kedua buku barusan juga disebutkan di The Silmarillion. Hal ini dikarenakan The Lord of The Rings, The Hobbit, dan The Silmarillion adalah cerita-cerita yang berkesinambungan satu sama lain.

Ditulis oleh Rafarda Septiardhya

--

--

Kumpulbaca
Kumpulbaca

Written by Kumpulbaca

Komunitas membaca buku yang mendukung gerakan #SejamMembaca untuk generasi bangsa yang lebih bermartabat! Instagram : https://www.instagram.com/kumpulbaca/

No responses yet