[Resensi Buku] Menelisik Sifat Manusia Indonesia Melalui Buku Manusia Indonesia Karya Mochtar Lubis
Judul Buku : Manusia Indonesia
Penulis : Mochtar Lubis
Penerbit : Yayasan Pustaka Obor
Halaman : 140
Tahun : 2001
Halo Teman Baca! Selamat hari Senin!
Menurut Teman Baca, apa sifat yang paling mencirikan bangsa Indonesia? Apakah keramahtamahannya? Jika iya, apakah sifat itu satu-satunya ciri bangsa Indonesia?
Sekiranya Kumpulbaca kembali dengan buku yang cocok dengan pertanyaan tersebut. Kumpulbaca hadir dengan buku bagus yang berjudul Manusia Indonesia karya Mochtar Lubis. Buku ini merupakan pidato kebudayaan Mochtar Lubis di Taman Ismail Marzuki pada tahun 1977. Pidato tersebut berisi sifat-sifat negatif manusia Indonesia yang terbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor berupa kumpulan esai. .
Menurut Mochtar Lubis, ada beberapa sifat negatif manusia Indonesia yang harus dihilangkan, yaitu: munafik, enggan bertanggung jawab, feodal, percaya takhayul, berwatak lemah, boros, malas, tukang gerutu, cepat cemburu dan dengki, tukang tiru, dan kurang peduli sesama. Tetapi, manusia Indonesia juga memiliki beberapa sifat yang positif, seperti: artistik, peduli sesama, sabar, lembut, dan suka damai. Demikianlah sifat-sifat manusia Indonesia yang diperlihatkan Mochtar Lubis.
Namun apa yang membedakan sifat-sifat di atas dengan bangsa lain?
Membahas sifat suatu bangsa tentu tak bisa lepas dari latar suasana bangsa tersebut. Latar yang dimaksud berupa sejarah, budaya, dan geografis yang secara langsung membentuk kondisi sosial Indonesia. Kondisi sosial tersebutlah yang nantinya membentuk kepribadian manusia Indonesia. Namun, jika melihat sifat-sifat yang di atas, sekiranya bangsa lain juga memilikinya. Sebab, sifat-sifat tersebut sangat manusiawi. Wajar bila buku ini mengundang pro dan kontra.
Buku Manusia Indonesia merupakan buku yang berguna demi kehidupan manusia Indonesia. Walaupun isi buku tak sepenuhnya benar dan tak sepenuhnya salah, buku ini berguna sebagai refleksi masyarakat Indonesia untuk menjadi lebih baik. Dengan begitu, masyarakat dapat membenahi apapun penyebab sifat-sifat negatif tadi. Demikian itu, Mochtar Lubis berusaha menampar kondisi sosial yang telah menghambat kemajuan manusia Indonesia.
Buku ini menarik karena pembahasannya relevan sepanjang masa. Sebab, pembahasan isi buku telah melahirkan diskursus sehingga merangsang berbagai kalangan untuk kritis dan berpikir ulang. Isi buku juga disertai dengan data sejarah serta data budaya sebagai media penyampaian. Di sisi lain, bahasa buku cenderung provokatif sehingga langsung mengena ke titik masalah. Di akhir buku juga berisi tentang tanggapan para ahli mengenai gagasan Mochtar Lubis. Buku ini direkomendasikan untuk kalian!
“Bekerja keras tanpa mencari keuntungan, manusia memajukan dunia.” — hlm. 43
Ditulis oleh Muhammad Farhan Alfiansyah
