[Resensi Buku] Meneladani Aspek Kemanusiaan Melalui Buku Nabi Muhammad Juga Manusia

Kumpulbaca
3 min readApr 13, 2022

--

(Komunitasbambu.id)

Judul: Nabi Muhammad Juga Manusia

Penulis: Khalid Muhammad Khalid

Penerbit: Mushaf

Tahun Terbit: 2008

Jumlah Halaman: 166

Apa yang dipikirkan Teman Baca ketika melihat kata kemanusiaan? Barangkali, berbuat baik kepada manusia. Lalu apa yang menjadi standar perbuatan baik? Sikap tolong menolong dan tidak menyakiti? Jadi, bagaimana jika ada seorang ayah memarahi anaknya karena perbuatan nakalnya? Atau ada seorang yang memberi nasihat kepada yang lain, tapi ditolak mentah-mentah? Bersabar dan rela berkorban demi yang lain. Bukankah kita harus kenyang dahulu, demi bisa membagi tetangga yang kelaparan? Bukankah kita harus senang dahulu, demi bisa menghibur orang lain yang ditimpa kesusahan?

Berbincang soal baik — buruk dan benar — salah terkadang menimbulkan perdebatan. Hal tersebut terjadi karena setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Suatu pemikiran tentu timbul berdasarkan pengalaman hidup setiap orang. Contohnya seperti cara berpakaian. Menurut sebagian orang, berpakaian terbuka sah-sah saja, karena hal tersebut merupakan kebebasan dan kenyamanan setiap individu. Sebagian lagi berpendapat bahwa berpakaian tertutup adalah pilihan terbaik, karena dapat mencegah nafsu syahwat. Bahkan standar pakaian terbuka dan tertutup juga masih diperdebatkan. Dari contoh tersebut, akhirnya terjadi benturan antara standar kebenaran yang lahir berdasarkan pengalaman manusia di dunia dengan kebenaran yang turun dari langit.

Kasus di atas hanyalah sebagian dari banyaknya perdebatan di dunia. Dengan itu, buku bagus ini hadir sebagai pelengkap tentang bagaimana kita harus bersikap terhadap sesama. Buku tersebut berisi hadits-hadits, tingkah laku, serta riwayat Nabi Muhammad SAW yang menekankan aspek kemanusiaannya. Walaupun Nabi Muhammad SAW sudah dijamin surganya oleh Allah SWT, tetapi Rasul juga manusia biasa. Dia bisa merasa senang, sedih, bahkan marah kepada yang lain. Namun, semua itu semata-mata untuk kebaikan umat.

Buku tersebut terdiri dari lima bab, yakni: Rahmat Merupakan Organ Hidupnya, Keadilan Merupakan Ciri Kehidupannya, Cinta Merupakan Watak Pribadinya, Keluhuran Merupakan Karyanya, dan Problematika Manusia Merupakan Pengabdiannya. Sebenarnya, setiap bab memiliki spesifikasinya tersendiri, namun yang menarik dalam buku ini adalah setiap bab dapat melengkapi bab yang lain. Akhirnya, keterkaitan setiap bab membentuk kesimpulan, yaitu Nabi Muhammad yang berperi kemanusiaan.

Ada satu sabda Rasul di awal bab dua yang menggambarkan seluruh isi buku secara tersirat, yakni:

“Kalian belum beriman, sebelum berkasih-kasihan.”

Sekiranya kalimat itu dapat menggambarkan setiap bab, yaitu cinta. Dengan Nabi Muhammad mengasihi sesama, secara langsung dia menunjukkan cintanya. Sebab, mengasihi merupakan perwujudan dari cinta. Ketika Rasul memberikan cintanya kepada sesama, dia telah berlaku adil. Ketika Rasul memberikan cinta dan keadilan bagi sesama, dia telah mengabdi kepada problematika sesama. Ketika Rasul mengabdi atas dasar cinta dan keadilan, maka hal itu luhur dan rahmat baginya dan sesama muslim.

Ada beberapa hal yang menarik dalam buku ini. Pertama, buku ini bisa menjadi inspirasi pembaca untuk menjadi lebih baik melalui riwayat Rasul. Kedua, gaya penulisan mudah dimengerti serta puji-pujian kepada Rasul dalam setiap paragraf sebagai ciri khas buku ini. Buku ini direkomendasikan untuk kalian!

Ditulis oleh Muhammad Farhan Alfiansyah

--

--

Kumpulbaca
Kumpulbaca

Written by Kumpulbaca

Komunitas membaca buku yang mendukung gerakan #SejamMembaca untuk generasi bangsa yang lebih bermartabat! Instagram : https://www.instagram.com/kumpulbaca/

No responses yet