[Resensi Buku] Kisah Asal Mula Narnia dalam The Chronicles of Narnia: The Magician’s Nephew Karya C. S. Lewis

Kumpulbaca
3 min readJun 12, 2022

--

simbasible.com

Judul : The Magician’s Nephew

Tahun terbit : 2005

Penulis : C. S. Lewis

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Jumlah halaman : 280

Diterjemahkan oleh : Indah S. Pratidina

Siapa yang tidak kenal Narnia? Dunia di dalam lemari kayu dengan penduduk manusia setengah kambing dan hewan-hewan yang fasih berbicara bahasa manusia?

Tentunya tidak asing lagi dengan raja Narnia, Aslan, singa bersurai besar pemilik raungan yang dapat menghilangkan dinginnya es Penyihir Putih, kan? Nah, sebelum Lucy dan saudara-saudaranya memasuki dunia magis Narnia, Teman Baca tahu nggak nih, asal mula Narnia dari mana?

The Magician’s Nephew atau Keponakan Pesulap merupakan novel fantasi yang menceritakan kisah Profesor Digory Kirke si pemilik lemari kayu ajaib. Berlatar di London, Inggris waktu Digory masih remaja, ia bertemu tetangganya bernama Polly. Keduanya bertualang di loteng rumah mereka yang bersambungan.

Di luar dugaan, mereka menemukan Paman Andrew, seorang pesulap yang sedang gila dan ekstatik dengan penemuannya: dua pasang cincin hijau dan kuning yang bisa membawa pemakainya ke Hutan di Antara Dunia-Dunia. Setelah Polly disesatkan ke Dunia Lain, Digory menyusulnya. Keduanya menyusuri berbagai dunia.

Akan tetapi, dua anak itu tidak sengaja membangunkan serta membawa Ratu Jadis (yang kemudian dikenal sebagai Penyihir Putih) ke London dan juga ke dunia muda yang sedang lahir: Narnia.

Kelebihan novel ini terletak pada gaya bahasanya yang sangat menarik. C. S. Lewis menceritakan visualisasi skenario dengan jelas seolah-olah Teman Baca bisa melihat penciptaan Narnia secara langsung. Hal inilah yang membuat novel-novel Narnia sangat disegani oleh banyak kalangan, memberikan pengalaman membaca sangat istimewa bagi mereka yang mencari petualangan.

Meskipun begitu, novel terjemahan ini masih terdapat beberapa kesalahan penulisan ataupun kata-kata asing yang tidak dapat diterjemahkan secara langsung ke bahasa Indonesia. Contohnya adalah kata sovereign, sebutan koin emas di Inggris yang tidak dijelaskan pengertiannya dalam novel. Hal ini dapat membuat pembaca bingung dan kurang mengerti dengan konteks skenario yang sedang diceritakan.

Berbeda dengan novel lain pada umumnya, narator dalam novel ini memposisikan dirinya sebagai orang pertama serba tahu yang tinggal di dunia Digory. Meskipun tidak dipaparkan dengan jelas ia siapa, seolah-olah Teman Baca diceritakan langsung dari seseorang yang telah menyaksikan sesuatu yang hebat dan telah hidup lama untuk mendapatkan pelajaran darinya.

Narator yang misterius ini akan membuat Teman Baca lebih penasaran dengan jalannya cerita, dan mendapatkan banyak hikmah dan bahan renungan. Sebagai contoh pada Bab 10, “Karena apa yang kaulihat dan dengar amat sangat bergantung pada di mana posisimu, juga tergantung pada orang yang bagaimanakah dirimu.

Novel ini sangat cocok untuk seluruh kalangan, baik anak maupun dewasa, yang terbuka dengan genre fantasi dan ingin mencari petualangan. Tema baik vs jahat seringkali diangkat dalam novel ini, sehingga pembaca akan menemukan pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis. Tak lupa penggemar Narnia akan mendapatkan wawasan baru mengenai asal mula lemari kayu dan Narnia, dan tentunya Teman Baca tidak akan menemukan cerita lain yang sepertinya.

Ditulis oleh Mutia Rahman Azzahra

--

--

Kumpulbaca
Kumpulbaca

Written by Kumpulbaca

Komunitas membaca buku yang mendukung gerakan #SejamMembaca untuk generasi bangsa yang lebih bermartabat! Instagram : https://www.instagram.com/kumpulbaca/

No responses yet