[Resensi Buku] Kehidupan Buruh Ternak Dalam Novel Of Mice and Men
Judul: Of Mice and Men
Penulis: John Ernst Steinbeck
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2017
Jumlah Halaman: 144
Halo Teman Baca!
Apa yang kalian pikirkan tentang persahabatan? Barangkali, sepasang atau sekelompok orang yang saling menjaga dan membantu satu sama lain. Juga pengertian lainnya yang mengartikan sebagai hubungan antar orang berdasarkan timbal balik? Ataupun ikatan emosional yang membentuk hubungan terikat tanpa definisi yang jelas?
Sekiranya hubungan persahabatan dapat digambarkan melalui hubungan George dan Lennie dalam novel Of Mice and Men. Novel yang pernah diadaptasi menjadi film pada tahun 1939 dan 1992 ini menceritakan pertemanan mereka yang dipersatukan oleh kepribadian dan sifat yang bertentangan. George berbadan kecil, wataknya agak keras, namun pintar. Sementara Lennie bertubuh besar dan kuat, namun polos dan bodoh, perilakunya juga seperti anak kecil. Oleh karena itu, keduanya memiliki kekurangan yang membuat mereka saling menjaga satu sama lain.
Semula, mereka bekerja sebagai buruh ternak di Weed. Namun, keduanya harus pindah — kabur lebih tepatnya — ke peternakan di daerah Soledad. Hal itu terjadi karena kesalahan Lennie. Walau sedikit kesal, George mau tak mau ikut menanggung kesalahan Lennie.
Di peternakan Soledad, keduanya bertugas menjadi pengangkut jelai. Di sana mereka bertemu dengan buruh ternak lain, yaitu Slim yang bertugas sebagai sais kuda, si tua Candy tukang bersih-bersih berlengan satu, Crooks buruh ternak berkulit hitam, lalu Whit dan Carlson buruh ternak lainnya. Di sana juga ada anak pemilik peternakan bernama Curley beserta dengan istrinya yang genit.
Novel ini menceritakan kehidupan sehari-hari buruh peternakan. Namun, berfokus pada George dan Lennie yang keduanya memiliki cita-cita untuk memiliki tanah sendiri dan hidup tentram. Oleh karena itu, mereka bekerja keras dan berusaha menghindari kesalahan. Khususnya George yang harus ekstra menjaga perilaku Lennie. Apakah keduanya berhasil memiliki tanah sendiri?
Dalam novel ini John Steinbeck berhasil menciptakan hubungan antara pembaca dan cerita. Hubungan antara pembaca dan cerita didasarkan pada penggambaran gerahnya kehidupan buruh ternak. Melalui dialog antar tokoh, jelas terlihat kegelisahan terhadap kehidupan. Mereka yang menginginkan kedamaian dalam hidupnya.
Walaupun novel terjemahan, penulisan cerita cukup sederhana dan mudah dimengerti. Novel ini cenderung tipis sehingga dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Namun yang paling spektakuler dari novel ini adalah bagian akhirnya. Jika ada surveinya, mungkin tak semua orang dapat menerimanya. Buku ini direkomendasikan untuk Teman Baca yang suka genre slice of life.
Ditulis oleh Muhammad Farhan Alfiansyah