Rekomendasi Buku untuk Ngabuburit ala Kumpulbaca
Halo Teman Baca! Selamat menunaikan ibadah puasa!
Puasa di bulan Ramadan memang identik dengan ngabuburit. Detik demi detik, menit demi menit ditunggu demi menyambut azan magrib. Tak jarang mata kita hanya fokus memandang jam dinding, detak jarum jam terdengar dengan khidmat hingga membuat squat jantung. Apalagi para orang tua harus bersabar ketika anaknya terus bertanya, “Mah…Pah… buka puasa sebentar lagi ya?”.
Bersabarlah Teman Baca. Ada alternatif aktivitas ngabuburit ala Kumpulbaca, yaitu membaca buku. Nah biar ngabuburitnya seru, berikut adalah rekomendasi buku ala Kumpulbaca:
Hidup Sehat Cara Pemalas — Ivan Lubochka
Buku Hidup Sehat Cara Pemalas karya Ivan Lubochka berisi 27 kebiasaan yang dapat menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Buku ini menawarkan alternatif untuk seseorang bisa hidup sehat dengan cara yang mudah. Kebiasaan yang ditawarkan, antara lain; Mengobrol, Makan Bersama Keluarga, Duduk Malas, Menguap, Bernyanyi, Bugil, Merasa Jijik, Mandi Air Hangat, Marah, Menangis, Tidur Malam, Mematikan Lampu Saat Tidur, Tidur Siang, Berjemur, Berjabat Tangan, Kerokan, Berkumur, Mengatur Napas, Cuci Tangan, Gosok Gigi, Sarapan Pagi, Minum Kopi Sambil Makan Siang, Minum Saat Sedang Makan, Berpelukan, Senyum Alami, Memaafkan, dan Tertawa.
Tidak heran bila 27 kebiasaan terdengar sepele dan remeh, namun yang menarik dari buku tersebut adalah setiap bab memiliki rasionalisasinya sendiri. Rasionalisasi setiap bab berdasarkan data-data berupa jurnal atau laporan penelitian. Demikian itu, setiap kebiasaan sudah terverifikasi oleh para ahli.
Gadis Minimarket — Murata Sayaka
Furukara keiko sejak kecil sudah dinilai sebagai anak yang aneh. Dia tidak merasakan emosi yang umumnya dirasakan anak-anak yang penuh belas kasih. Hanya nalarnya saja yang berjalan baik. Karena itu, orang tua dan saudaranya cukup khawatir dia akan tumbuh menjadi anak yang tidak normal. Mereka pun kemudian mengirim Keiko untuk konseling agar dia ‘sembuh’.
Setelah beranjak dewasa, Keiko pun menjadi anak yang pendiam karena dia takut membuat reaksi yang menunjukkan dirinya ‘berbeda’ di tengah masyarakat. Saat kuliah, Keiko memutuskan untuk bekerja sebagai pramuniaga paruh waktu di sebuah minimarket 24 jam yang baru dibuka. Di sanalah Keiko merasa diterima sebagai bagian masyarakat. Kinerjanya dipuji dan dia selalu merasa dibutuhkan.
Sayangnya, Keiko terus bertambah tua dan sudah bekerja di minimarket itu selama belasan tahun sejak toko dibuka pertama kali. Omongan saudara, teman dan keluarga yang khawatir mulai mengganggunya. Keinginannya untuk tetap bekerja paruh waktu di usia yang hampir 40 tahun di minimarket tidak mendapat dukungan sehingga dia terancam harus mengundurkan diri agar dianggap ‘normal’. Dia pun memaksakan diri menikahi seorang pria yang dia sendiri tidak sukai. Cerita ini sangat relate untuk perempuan urban yang ingin duduk sambil #SejamMembaca.
Kucing Hitam — Edgar Allan Poe
Buku Kucing Hitam karya Edgar Allan Poe merupakan kumpulan cerpen bergenre horor-misteri. Judul buku ini diambil dari salah satu bab dalam buku tersebut. Buku ini memiliki tebal 92 halaman dengan empat cerpen yang di antaranya; Tong Anggur, Topeng Maut Merah, Sebuah Kisah, dan Kucing Hitam.
Dari keempat cerpen yang ada, buku ini terbilang cukup menyeramkan. Edgar Allan Poe dalam buku ini sukses menggambarkan bahwa manusia sangat mungkin untuk berlaku kejam. Dalam buku ini, keempat cerpen identik dengan pembunuhan, kegilaan, penyimpangan, dan kematian. Dengan kesan yang gelap dan mencekam, pembaca seakan diajak untuk masuk ke dalam nuansa misteri oleh Allan Poe. Buku ini cukup ringan dibaca karena gaya penulisan yang sederhana serta penggambaran latarnya jelas. Buku yang bisa diselesaikan dalam #SejamMembaca.
Perjamuan Khong Guan — Joko Pinurbo
Buku Perjamuan Khong Guan adalah kumpulan puisi karya Joko Pinurbo. Dengan inspirasi berupa sekaleng Khong Guan, segelas kopi, secangkir teh, dan kebersamaan satu keluarga di atas meja makan, Joko Pinurbo sukses melukiskan kerinduan melalui bait-bait kata. Selain rindu, puisi-puisi dalam buku ini juga membahas tema seperti politik, kehidupan metropolitan, bahkan agama.
Buku ini memiliki tebal 130 halaman dengan empat bab. Setiap bab memiliki 18–20 puisi. Untuk ukuran buku kumpulan puisi yang seharusnya puitis, terkadang Joko Pinurbo menulis dengan jenaka dalam buku ini. Buku lainnya yang cocok untuk #SejamMembaca.
Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi — Eka Kurniawan
Buku Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi adalah kumpulan cerpen Eka Kurniawan dengan tema besar Cinta. Judul buku juga diambil dari salah satu cerpennya. Buku ini berisi 15 cerpen yang di antaranya; Gerimis yang Sederhana, Gincu Ini Merah Sayang, Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi, Penafsir Kebahagiaan, Membuat Senang Seekor Gajah, Jangan Kencing Disini, Tiga Kematian Marsilam, Cerita Batu, La Cage Aux Folles, Setiap Anjing Boleh Berbahagia, Kapten bebek Hijau, Teka-Teki Silang, Membakar Api, Pelajaran Memelihara Burung Beo, dan Pengantar Tidur Panjang.
Tak selamanya cinta itu indah, begitupun dengan isi buku ini. Kebanyakan, cerpen dalam buku ini memuat problematika cinta. Penolakan, pertengkaran, tragedi, serta pertentangan antara harapan dan kenyataan menjadi inspirasi utama dalam penulisan cerpen. Ekspektasi melahirkan harapan, harapan melahirkan ketergantungan, ketergantungan melahirkan kehendak. Ketika kehendak berbenturan dengan kenyataan, hasilnya hanya dua pilihan. Tetap patah atau bertumbuh. Sekiranya kedua hal itu yang ingin disampaikan dalam buku.
Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang — Luis Sepulveda
Mengisahkan perjanjian antara seekor kucing gemuk hitam bernama Zorbas dengan Kengah, seekor burung camar. Keduanya dipertemukan ketika tiba-tiba Kengah jatuh ke balkon tempat Zorbas sedang berteduh santai. Penyebab Kengah terjatuh adalah akibat sayap-sayapnya yang terkena limbah minyak hitam di laut setelah dirinya terjun untuk menangkap ikan, sehingga sayapnya menjadi lengket. Sebelum mati, dia bertelur satu dan meminta Zorbas untuk berjanji agar merawat anaknya. Khususnya, untuk mengajarinya terbang.
Zorbas yang seekor kucing tentu bingung tentang cara merawat anak seekor camar. Sebab, kucing dan camar adalah dua hewan yang berbeda. Oleh karena itu, Zorbas juga meminta bantuan kepada teman-teman kucingnya seperti Kolonel, Profesor, Banyubiru, dan seekor simpanse bernama Matias. Bantuan diperlukan untuk mencari tahu bagaimana caranya merawat seekor burung. Mulailah petualangan kucing pelabuhan Zorbas untuk merawat Fortune, nama anak burung itu. Petualangan melawan nafsu naluriah kucing yang seharusnya memakan burung tersebut, tetapi lebih memilih memenuhi janji untuk merawatnya hingga besar.
Sekiranya di atas beberapa buku bagus dan tipis yang Kumpulbaca rekomendasikan. Selagi menunggu berbuka puasa, buku-buku tersebut diharapkan menjadi distraksi atas ketidaksabaran Teman Baca dalam menunggu berbuka puasa hehehe. Selamat membaca!
Ditulis oleh Muhammad Farhan Alfiansyah