Rekomendasi Buku untuk Merayakan 77 Tahun Kemerdekaan Indonesia bersama Awaywithbooks
Halo Teman Baca!
Mendekati hari nasional yang sangat istimewa, Kumpulbaca mengadakan bincang buku bersama seorang bookstagrammer bernama @awaywithbooks. Ia adalah Kak Wahyu Novianto, atau akrab disapa Kak Way. Tepatnya pada hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2022, Kumpulbaca bersama Kak Way ngobrolin seputar rekomendasi buku-buku untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia.
Diskusi dibuka oleh Kak Kustin Ayuwuragil dan Kak Reza Firmansyah sebagai moderator 1 dan 2. Setelah perkenalan, dilanjutkan presentasi rekomendasi buku oleh Kak Way. Pilihan bukunya berasal dari seluruh penjuru Indonesia, dari Aceh hingga Maluku.
Dalam rangka 17 Agustus, Kak Way menyarankan agar kita merayakannya dengan membaca buku tentang keberagaman di Indonesia. Maka dari itu, Kak Way merekomendasikan buku berlatar kedaerahan dan kebudayaan agar lebih mengenal kekayaan Indonesia.
Membaca buku karya bangsa sendiri merupakan suatu hak istimewa. Itu karena kita bisa mengenal Indonesia lebih luas melalui karya tulis. Adapun salah satu benang merah yang dapat diambil setelah membaca buku-buku karya anak negeri adalah mengenal dan mengetahui keberagaman perbedaan di Indonesia.
Berikut adalah buku-buku yang direkomendasikan Kak Way.
- Kura-Kura Berjanggut karya Azhari Aiyub dari Aceh
- Gelombang karya Dee Lestari dari Batak
- Segala yang Diisap Langit karya Pinto Anugrah dari Minangkabau
- Menukam Tambo karya Beri Hanna dari Jambi
- Telembuk karya Kedung Darma Romansha dari Indramayu
- Rumpa’na Bone karya Andi Makmur Makka dari Kalimantan
- Tiba Sebelum Berangkat karya Faisal Oddang dari Sulawesi
- Tarian Bumi karya Oka Rusmini dari Bali
- Orang-Orang Oetimu karya Felix K. Nesi dari NTT
- Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam karya Dian Purnomo dari Sumba
- Anak Asli Asal Mappi dari Maluku karya Casper Aliandu dari Papua
- Isinga: Roman Papua karya Dorothea Rosa Herliany dari Papua
Selain itu, Kak Way juga menambahkan buku-buku berikut.
- Pemetik Bintang karya Venerdi Handoyo
- Manifesta Flora karya Cyntha Hariadi
- Gentayangan karya Intan Paramaditha
- Lebih Putih Dariku karya Dido Michielsen
- Pendidikan Jasmani dan Kesunyian karya Beni Satryo
- Ibu Mendulang Anak Berlari karya Cyntha Hariadi
- Dilarang Gondrong karya Aria Wiratma Yudhistira
- Nuklir Sukarno karya Teuku Reza Fadeli
- Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom
- Karung Nyawa karya Haditha
- Bukan Pasar Malam karya Pramoedya Ananta Toer
- Rara Mendut karya Y. B. Mangunwijaya
Kak Way juga menceritakan berbagai pengalaman dan pelajaran baru yang didapatkan setelah membaca buku-buku karya penulis Indonesia. Salah satunya adalah Gadis Kretek karya Ratih Kumala. Ia menceritakan bagaimana kretek atau rokok dapat mempengaruhi sejarah Indonesia dari sisi sosial hingga politik.
Kak Way turut memberikan rekomendasi buku untuk pemula atau yang belum terlalu banyak membaca buku Indonesia, membagikan tips untuk fokus membaca disambi mengurus konten tentang buku di media sosial, dan memulai tantangan #MembacaIndonesia yang bertujuan untuk menyemarakkan kegiatan membaca di kalangan masyarakat umum.
Ditulis oleh Mutia Rahman Azzahra