Fenomena Bookfluencer di Media Digital

Kumpulbaca
3 min readFeb 20, 2021

Saat ini, penggunaan teknologi digital pasti sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kamu. Muncul dan berkembangnya berbagai teknologi digital tidak dapat dimungkiri berpengaruh pada gaya hidup yang lain, termasuk salah satunya budaya membaca.

Sebagai contoh, kehadiran platform Goodreads yang banyak digunakan oleh pembaca di penjuru dunia untuk berbagi pengalaman membacanya. Melalui platform ini, para penggunanya — yang merupakan pembaca — dapat memberikan penilaian terhadap suatu buku, menuliskan ulasannya, mencari teman yang sama-sama gemar membaca, bahkan melihat kemajuan membacanya (melalui reading challenge) dalam setahun.

Namun, tahukah teman-teman kalau ternyata, selain platform ‘khusus’ tersebut, platform digital lainnya juga dapat digunakan untuk berbagi pengalaman membaca?

Pemanfaatan platform digital untuk berbagi pengalaman membaca sudah dilakukan oleh banyak orang. Hal ini dapat dilihat dari bermunculannya blogger dan influencer buku — atau biasa dikenal sebagai bookfluencer — di berbagai media sosial. Kemunculan ini juga merupakan bentuk kreativitas, dalam artian individu secara kreatif memanfaatkan fitur yang disediakan media sosial sebaik mungkin sehingga dapat menjadikannya ruang untuk berbagi seputar bacaan.

Melalui Instagram yang berbasis visual, misalnya. Seseorang dapat mengunggah foto buku yang ingin direkomendasikan dari sudut pengambilan foto terbaik, ditambah dengan takarir (caption) yang berkapasitas cukup banyak. Belum lagi dengan fitur-fitur Instagram lainnya seperti story, live, dan IGTV yang mempermudah orang untuk membagikan pengalaman membacanya atau rekomendasi bacaannya dengan bentuk yang lebih menyenangkan, yaitu berbicara secara langsung. Dengan begitu, pembahasan yang diberikan dapat dibawakan dengan bahasa yang lebih luwes.

Selain itu, media sosial Twitter juga dapat digunakan untuk berbagi soal bacaan. Meski basis Twitter adalah tulisan, tetapi memasukkan foto untuk memperjelas pembahasan di tweet juga penting. Apalagi, Twitter menyediakan fitur utas atau thread yang dapat digunakan untuk menuliskan ulasan dengan lebih rinci dan panjang. Namun, jika ingin membuat tulisan yang lebih mendalam terkait bacaan, media semacam blog pribadi juga dapat dimanfaatkan. Penggunaan blog semacam inilah yang kemudian memunculkan banyak blogger buku!

Nah, bagi yang ingin membagikan pengalaman membaca dalam bentuk audio visual, media sosial Youtube tentu menjadi solusinya. Sebagai media sosial yang basis utamanya adalah video, Youtube dapat menjadi media bercerita, seolah-olah sedang berbagi bahan bacaan dengan teman secara langsung. Tidak perlu menggunakan tulisan terlalu banyak untuk memperjelas pembahasan di video.

Jika malu menampilkan menampilkan wajah, mengunggah podcast di platform Anchor atau Spotify juga bisa menjadi pilihan. Berbasis audio, podcast juga dapat menjadi media untuk bercerita seputar pengalaman membaca tanpa memerlukan tulisan yang terlalu banyak.

Dengan memanfaatkan platform yang dirasa paling nyaman, seorang bookfluencer dapat menjadikan ruang publikdalam hal ini media digitalsebagai tempat bertukar gagasan. Melalui pertukaran gagasan ini, bookfluencer memiliki kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas, serta pertanyaan dan opini kritisnya. Lambat laun, terbangunlah ekosistem media digital yang lebih ramah terhadap buku. Hal tersebut termasuk meningkatkan minat baca masyarakat dan juga media aktualisasi bookfluencer itu sendiri.

Untuk membahas topik ini lebih lanjut, Kumpulbaca mengadakan webinar pada 27 Februari 2021 nanti dengan tajuk “Serunya Literasi di Media Digital” yang akan menghadirkan tiga narasumber. Melalui webinar ini, para narasumber akan membagikan pengalamannya seputar penggunaan media sosial untuk berbagi pengalaman membaca hingga menjadi seorang bookfluencer.

Yuk, segera daftarkan diri kamu melalui bit.ly/WebinarKumpulbaca dan berdonasi seikhlasnya! Oiya, donasi yang terkumpul terkumpul nantinya akan digunakan untuk membantu perbaikan Taman Baca Yayasan Utus Lewu, serta program literasi Kumpulbaca 2021. Sampai bertemu di webinar!

Ditulis oleh Hafiza Dina Islamy.

--

--

Kumpulbaca

Komunitas membaca buku yang mendukung gerakan #SejamMembaca untuk generasi bangsa yang lebih bermartabat! Instagram : https://www.instagram.com/kumpulbaca/