Deretan Penulis Perempuan Indonesia dengan Karya yang Menginspirasi
Melalui tulisan, sejarah bisa terekam. Banyak fenomena bisa terbedah melalui sebuah karya. Masih dalam suasana Hari Perempuan Internasional, Kumpul Baca akan memperkenalkan penulis perempuan yang tidak kalah hebat dengan penulis pada umumnya.
Saat di bangku sekolah, Teman Baca ingat siapa penulis (sastrawan) yang karyanya sering dibahas buku paket? Ayu Utami yang mungkin pernah sesekali disinggung dalam kesastraan Indonesia. Tampaknya sosok penulis perempuan masih agak jarang dibahas dalam perbukuan di masa sekolah. Padahal, penulis perempuan di Indonesia sangatlah banyak, loh! Berikut penulis perempuan yang karyanya bisa kamu baca.
Najelaa Shihab
Penggagas gerakan “Semua Murid Semua Guru” ini aktif menyuarakan dengan lantang pikirannya melalui gagasan dan tulisan. Kakak dari pembawa acara Mata Najwa ini tidak hanya aktif di bidang seputar pendidikan saja, tetapi juga semangat memberdayakan kaum wanita. Melalui buku Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna, Ela membagikan kisah-kisah inspiratif mengenai stereotip kehidupan perempuan masa kini. Meskipun buku ini tergolong buku nonfiksi, tetapi buku ini tidak perlu waktu lama untuk menghabiskannya.
“Pada saat kita menganggap semuanya sebagai kompetisi dan bukan kolaborasi, maka sulit untuk sepakat bahwa kita semua beruntung saat perempuan lebih banyak berkontribusi.” — Najelaa Shihab, Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna
Dee Lestari
Siapa yang tidak kenal dengan Dee Lestari? Penulis yang baru saja meluncurkan novel series terbarunya yang berjudul “Rapijali” menjadi salah satu wanita yang menginspirasi melalui karya-karyanya. Selain menulis novel, Dee juga menjadi penulis puisi dan juga penyanyi. Dee menjadi seorang penulis yang aktif dalam menghasilkan tulisan baru yang mengajak pembaca ikut berpetualang dalam kisah-kisahnya. Judul buku karya Dee apa yang kamu sudah baca?
“Menjadi kuat bukan berarti kamu tahu segalanya. Bukan berarti kamu tidak bisa hancur. Kekuatanmu ada pada kemampuanmu bangkit lagi ketika berkali-kali jatuh. Jangan pikirkan kamu akan sampai di mana dan kapan. Tidak ada yang tahu. Your strength is simply your will to go on” — Dee Lestari, Partikel.
Okky Madasari
Entrok (2010) menjadi awal perjalanan Okky Madasari sebagai novelis. Entrok yang bercerita tentang kritik sosial di masa lalu pada kaum perempuan. Entrok menjadi novel yang meledak hingga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 2013 dengan judul The Years of the Voiceless. Selain Entrok, Okky juga menulis tulisan lain dalam bentuk medium novel dan juga esai tentang kritik sosial yang terjadi di masyarakat. Okky juga menjadi sosok perempuan independen yang aktif menyuarakan kesetaraan perempuan, loh!
Sri Izzati
Teman Baca pernah membaca buku cerita serial Kecil-kecil Punya Karya (KKPK)? Jika iya, mungkin Teman Baca tidak asing lagi dengan nama Sri Izzati. Melalui KKPK, Sri Izzati pernah menjadi perempuan yang mendapatkan Rekor MURI sebagai penulis termuda. Menulis sejak usia 8 tahun mengantarkan ia menjadi seorang UX Writer di salah satu perusahaan rintisan Indonesia. Hingga kini Izzati masih sering menuangkan tulisannya di halaman Tumblr pribadinya.
Melalui karyanya di KKPK, Izzati mampu berbagi kisah dengan anak-anak lainnya. Di tengah terbatasnya bacaan khusus yang diterbitkan dari hasil tulisan anak-anak, karya ini bisa menjadi penyemangat literasi baca tulis untuk anak-anak tetap berkarya.
Sejujurnya, masih banyak penulis wanita yang karyanya sangat menginspirasi. Meskipun penulis seorang wanita, tetapi karyanya bisa dinikmati oleh siapapun, loh! Dari deretan penulis dan buku yang ada di atas, apakah sudah ada yang dibaca Teman Baca? Yuk, tulis di komentar buku supaya Teman Baca lainnya bisa ikut menikmatinya!
Ditulis oleh Mawaddah Bella
